Dari Sahabat dan Untuk Sahabat





Malam yang begitu sunyi
Ditemani semilir angin yang datang dengan menyelinap
Melalui celah-celah ruang yang masih bias dilewati
Menghampiri diriku yang masih terjaga dari kantukku
Yang tengah tenggelam dalam lautan memori masa lalu

Masa disaat kita bertemu
Dengan awal senyum yang malu-malu
Dan langkah ragu untuk mendekatimu
Namun perlahan
Senyum yang malu berubah menjadi gelak tawa yang tak kaku
Langkah yang semula ragu kini menjadi lebih berani untuk mendekatimu
Perbedaan yang mencoba membuat kita terbelenggu
Namun akhirnya membuat kita bersatu
Dalam persahabatan sejati antara aku dan kamu

Sobat
Langkah demi langkah kehidupan telah kita lalui bersama
Canda, tawa, tangis, serta air mata mewarnai setiap langkah kita
Melawan dunia yang kadang tidak berpihak pada kita
Saling meyakini dalam meraih mimpi
Saling menguatkan disaat hati lemah dan tak berdaya
Meyakini semua pasti indah pada waktunya

Namun saat ini
Kusadari kebersamaan sulit dirasakan
Ada jarak yang memisahkan
Ada waktu yang member batasan
Namun ku tahu
Hal itu bukan karena kita merasa bosan
Namun karena mimpi yang harus kita capai
Dengan setiap jalan yang sedang kita perjuangkan
Dan aku tahu
Semua itu takkan membuat persahabatan kita menjadi padam
Karena masih ada kekuatan do’a yang selalu terpanjatkan untuk saling menguatkan

Tuhan
Kumohon pada-Mu, jaga selalu sahabatku
Sampaikan rasa rindu terdalamku untuk dirinya
Berikan dia sahabat terbaik yang bisa menemani setiap langkahnya
Menggantikan diriku yang tak ada di saat dia membutuhkan kehadiran diriku

Tuhan
Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu
Dengan mimpi-mimpi yang berhasil kita taklukkan
Menikmati hari-hari indah tanpa batasan
Dimana jarak dan waktu takkan sanggup untuk memisahkan
Amiin …


By : My Best Friend 'Atu'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu, Untuk Siapa Hati Ini Dilabuhkan?

‘Dia’ Memang Tidak Sempurna, tapi ‘Dia’ Tidak Pantas Disalahkan