Time is Money Time is Sword
Kamis, 17
Oktober 2013
Hari
pertama masuk sekolah setelah Ujian Tengah Semester Ganjil selesai. Hari senin
dan selasa yang lalu adalah liburan Hari Raya Idul Adha. Dua hari itu kugunakan
untuk merilekskan pikiran dan ragaku sejenak setelah otak dan badanku dipaksa
bekerja keras selama UTS berlangsung. Aku merasakan ada untungnya UTS tahun
ini. UTS pertama hidupku karena pelaksanaannya pada siang hari. Sangat
menguntungkan. Lumayan, waktu siangnya kugunakan untuk mereview dan belajar
lebih lagi.
Alhamdulillah,
itulah kata pertama yang aku lafadzkan. Puji syukur banget Ya Allah, akhirnya
UTS yang menyeramkan itu telah berlalu yang selama 7 hari berturut-turut
menghantui aku. Apapun dan berapapun hasilnya aku serahkan sama Allah dan sama
guru yang bersangkutan. Yang penting aku udah berusaha keras agar aku dapat
mengerjakan UTS itu dengan lancer dan tanpa menggunakan cara-cara yang kotor.
Memang, aku yakin pasti ada saja yang diremedial. Tapi ya sudahlah, aku bakalan
stress dan nangis kalau aku terus menerus mengingat-ingat nilai dan kesalahan
pada saat aku mengerjakan UTS itu. Aku tidak mau menangis lagi seperti waktu itu. Saat nilai matematikaku dibawah
KKM aku menangis walaupun sempat menahan air mata itu jatuh beberapa menit dan
akhirnya aku tidak dapat menguasainya lagi. Menangislah selama menangis itu
dapat mengurangi rasa beban yang ada dipikiranmu. Makanya aku tidak mau aku
stress gara-gara nilai kecil atau tidak lulus pelajaran. Kalau memang itu
masalahmu ya menangis sajalah. Karena air mata yang keluar dari matamu
merupakan penyelesaian yang bijaksana.
Seharusnya
hari Rabu kemarin aku mulai masuk sekolah tapi karena ada acara pemotongan
hewan qurban di sekolah, seperti rutinatas yang ada di sekolah tiap tahunnya
jadinya aku tidak masuk sekolah. Jadi yang merupakan alasan pertama aku tidak
masuk sekolah kemarin adalah karena “ada pemotongan hewan qurban”. Mungkin agar
lebih halus lagi alasannya kalau ditanya orang, mungkin lain kali alasannya
adalah “tidak tega melihat hewan qurban disembelih”. Tepat sekali! Aku adalah
tipe orang yang tidak suka membuang-buang waktu. Ya, time is money and time is
sword. Itu bagiku. Waktu adalah uang dan Waktu adalah pegang. Jika aku sampai
membuang atau bahkan menyia-nyiakan waktuku sendiri berarti aku telah membuang
uangku dan aku telah menajamkan pedang yang nantinya akan menjeratku sendiri.
Aku tidak mau waktuku yang aku prioritaskan untuk melakukan hal-hal yang
positif seperti belajar dan melakukan kebiasaan menulisku di rumah jadi
sia-sia. Dari pada aku main-main dan ngobrol nggak jelas di kelas mending aku
di rumah saja ya walaupun nantinya bakalan diabsen. Ah… biarkan saja. Tapi aku
sempat berpikir, bukannya datang ke sekolah itu jauh lebih bermanfaat karena
aku bisa melihat hewan qurban itu disembelih. Ah tapi sepertinya alasan itu
kurang kuat dan kurang mendukung alasan pertamaku tadi. Aku lebih mengutamakan
waktuku untuk belajar dan melanjutkan hobiku di rumah.
Aku
sedikit iri saat teman-temanku pergi menonton ke bioskop. Banyakan lagi. Ya
itulah resiko yang harus aku alami. Tidak ke sekolah dan tidak juga ke bioskop.
Tapi akhirnya alasan inilah yang menguatkanku, ngapain nonton di bioskop toh
bentar lagi aku juga bakal dapet filmnya dari temen? Jadi gak usah buang-buang
duit segala :)
Komentar
Posting Komentar