Pesan Rindu Untuk Sahabat




Aku duduk seorang diri  
Ditemani sayup-sayup rimbun dedaunan
Jatuh dan berguguran
Duduk termenung tak menentu                       
Di taman yang terhampar luas
Hijau ilalang yang mengayun harmonis
Mengalunkan irama-irama kehidupan
Ditiup angin yang berhembus berlalu-lalang
Bergoyang-goyang melihatku heran

Aku ingin melangkah dari ketermenungan ini
Ingin rasanya kakiku menjauh dari tempat ini
Begitu menjenuhkan
Begitu menyesakkan
Membuatku ingin berlari, ya kemana saja
Inginku mencari sahabatku yang telah lama tak dating

Kupu-kupu sayang…
Bawalah sahabatku kemari
Ku ingin seperti dulu
Berjenaka dan tertawa bersama di tempat ini
Aku ingin dia tahu perasaanku saat ini
Begitu amat merindukannya

Ku Tanya pada secercah matahari senja
Ku Tanya pada semut-semut kecil yang sedang berbaris
Ku Tanya pada sepoi angin yang berlalu
Ku Tanya pada gemercik air yang mengalun

            Kupu-kupuku…
            Apakah sahabatku akan selalu ingat kepadaku?
            Apakah sahabatku akan selalu seperti yang dulu?
            Ah…
            Aku tahu
            Aku hanyalah seorang teman biasa
            Yang tak pantas disebut sahabat
            Tapi aku ingin menjadi sahabatnya
            Ya, sahabat

Kupu-kupu yang cantik…
Sampaikanlah pesan ini padanya
Sampaikalah rasa terimakasih ini padanya

            Begitu banyak warna-warni cerita yang kita lalui bersama
            Tak lepas dari rasa rindu, benci, bahagia, kesal
            Semua melebur menjadi satu
Tertuang dalam album kenangan
            Bercampur dalam memori kebersamaan
bertahun-tahun
            Tumbuh menjadi pribadi yang madani dan mandiri

Jurang bukan selamanya pemisah
Jembatan bukan selamanya penghubung
Tak peduli seberapa lama kita tak bertemu
Tak peduli sudah berapa lama kumenunggu
Ku sadari itu akhirnya

            Kau pergi bukan untuk berperang
            Bukan ke medan perang
            Kau pergi bukan untuk bertempur

Sahabat…
Gapailah semua impianmu
Raihlah semua anganmu
Capailah semua cita-citamu
Ku disini selalu mendo’akanmu

#EdisiSpesialUlangTahunSahabatkuAtu

by: NR




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu, Untuk Siapa Hati Ini Dilabuhkan?

‘Dia’ Memang Tidak Sempurna, tapi ‘Dia’ Tidak Pantas Disalahkan