Good Morning, Sunshine …
Jum’at pagi yang ceria dan special. Special
kenapa ya? Special keju telor mayonnaise? Special karena semalem gue nggak
bobok sendiri. Ada yang nemenin. Cihuyyy. Untung Atu mau bobok walaupun ukuran
kasur nomor 3 buat cewek seperti gue dan sekecil atu. Untung gue mau bobo sama
atu, untung semalem dia nggak ngejajah tempat tidur gue hahaha. Untung dia mau
bobo sama gue, untung semalem gue nggak ngelindur. Loh.. orang tidur mana sadar
lagi ngelindur? Hahaha. Tapi tadi atu bilang kalo gue ngelindur “Sampah… sampah…”.
Astaga kejadian sampah itu kan udah dua minggu yang lalu? Kenapa masih aja
dimimpikan ya. Hhmm apa jangan-jangan dua hari yang lalu gue sempat berpapasan
dengan pak RW dan beliau hanya senyum, masih mengingat gue, masih mengingat
kejadian itu. Aaaaaa, sudah cukup. Cukup kali ini saja.
“Eh, nik. Tadi kamu ngelindur ‘sampah
sampah’ loh…”
“Oh iya?” gue masih berusaha segenap
jiwa buat menyatukan nyawaku yang sedang kelayaban ke dunia lain. “Eh aku
bilang sampah bukan maksud ‘sampah’ itu loh, tu. Ini sampah yang waktu itu…
Hehehe”. Masih sedikit sadar.
“Iya iya, aku tau kok.”
“…” Berniat mau tidur lagi padahal
udah jam 05.30 karena suhu di daerah Bandung cukup dingin, cukup mengkatalisdan
menstimulasi buat para insomnianers buat bobo. “Haduh… truk sampahnya keburu
pergi nih. Kayaknya aku harus buang sampah dulu deh tu.”
Maksud sampah yang sebenarnya disini
yang tahu hanyalah aku, dia, dan Dia saja. Kalian tidak berhak tahu karena kalau sampai kalian tahu, berarti
nyawa urat malu gue putus satu. Cukup.
Dengan mengucapkan
bismillahirrahmannirrahiim, gue melangkah menuju kampus ITB, tempat paling
tepat untuk menimba ilmu dan mencari pegangan hidup. Tempat yang paling unggul
mencari sumber daya jodoh dunia dan akhirat. Tempat yang paling pas buat yang
ingin berumahtangga dengan pengeluaran yang rendah selama berumahtangga. Kenapa?
Coba deh, banyak anak teknik disini. Mesin? Kalau jet pum rusak, gak usah beli
baru. Cukup bilang, “Yah, jet pump di rumah rusak.” Mesin jahit rusak? Wokeh.
Mesin mobil rusak? No worry. Penerbangan? Kalau nyewa helicopter gak usah nyewa
pilotnya juga. Cukup berdua sama si doi di helicopter. Sipil? Gak bakal deh ke
tipu sama pemborong bangunan rumah buat bikin rumah idaman. Takarannya pas dan
tepat. Lingkungan? Pasti bersih dong orangnya? Gak mungkinlah tahu seluk beluk
lingkungan dan pengolahan limbah tapi dia jorok dan buang sampah sembarangan.
Salah focus. Sekolah yang bener dong, IP yang tinggi, dan jadi mahasiswa yang
peka terhadap lingkungan. Eaaaak. Tapi tetap saja ya, kalau sudah basicnya
farmasi, pasti sekolah sembari mencari pasien. Menurut farmakofe XXX pasien
adalah seseorang akan dirawat dalam jangka waktu seumur hidup setelah
mengucapkan ikrar suci kesehatan dan kesakralan dalam agama. Cukup sampai situ
saja yah.
9012. Gue langsung menuju ruang
9012. Ruang abadi anak farmasi. Rupanya gue belum telat datang. Farmasi Fisika dan
Sintesis Obat. Okey… Kumulai kuliah ini.
Di samping gue duduk Ana (Nama samaran
dengan nama lengkap Lee Na Koo). Semoga hari ini gak bikin gue ketawa terus dan
ngegodain gue pada saat pelajaran sintesis obat. Semoga. Wish me luck for today.
Kuliah farmasi fisika bersama ibu
Lee Jae Shi cukup menyenangkan. Sebetulnya aku cukup menyukai matkul 4 SKS ini.
Walaupun banyak rumus dan hapalan, ya… mudah-mudahan saja aku tetap mencintai
matkul ini hingga akhir waktu. Dimensi waktu pada saat mata kuliah farmasi
fisika ini seperti berjalan lambat. Entah ada factor luar apa. Sebetulnya Ibu
Lee Jae Shi mengajar dengan sabar dan cukup dimengerti, tapi pada saat gue mau
nyatet materi dari slidenya, tiba-tiba slide udah berpindah ke slide-slide
berikutnya. Cepet banget. Akhirnya gue harus lihat catetan teman kiri dan kanan
demi melengkapi catatan gue.
Jreng jreng… Ini mata kuliah favorit
gue (dalam arti yang tidak sebenarnya).
Sintesis obat. Derivatnya Dasar
sintesis obat.
Mata kuliah apa itu? Ya begitulah…
Rantai siklik aromatic. Benzena.
Pemain bola. Karim Benzena. Pasti kau tahu itu, Nak.
Pergantian kelas dari farmasi fisika
ke sintesis obat. Mulai gaduh karena pengumpulan tugas. Gue langsung pergi ke
kantin karena perut gue perih selama kuliah farmasi fisika karena menahan luka
yang diakibatkan oleh asam lambung . Tempe goring 2, cireng isi bumbu 1. Goceng.
Cukuplah untuk mengganjal lambung ini.
Setelah habis melahap trio gorengan
goceng yang nggak bikin batuk-batuk karena harganya yang lumayan mahal akhirnya…
Kum tempora. Tidak ada toleransi waktu.
Jreng jreng. Kelas sintesis obat akan segera dilaksanakan.
Pak Im Ran Jeong masuk ke kelas
dengan langkah yang mulai cepat.
“Selamat pagi, semua…” Ucap Pak Im
Ran Jeong.
Entah kenapa di telingaku seperti
terdengar, “Good morning, sunshine…”. Mungkin ini disebabkan karena
ketidaksampaian menonton film Sunshine Becomes Younya Herjunot Ali dan Nabilah
JKT48.
“Selamat pagi, sayang…” Aku jawab
salam itu sambil berbisik ke temanku, Ana
Dia hanya nyengir dengan tatapan
merasa so disgust terhadap gue. Hahaha… begitulah kebiasaan kami saat kuliah
sintesis obat. Walaupun perbedaan gue dan Pak Im Ran Jeong adalah 28 tahun tapi
ya gitu… Mahasiswa tetaplah mahasiswa. Dosen tetaplah dosen. Tidak ada perasaan
apa-apa yang selama ini gue jadikan guyonan penghilang kejenuhan saat kuliah. Segala
candaan dan tangisan hanyalah rekayasa dan tidak patut ditiru.
Okey, sekarang gue klarifikasi aja
sih. Gue bukan pecinta om-om, dosen, sekalipun opa-opa. Gue juga bukan pecinta
berondong, baik manis maupun asin. Mungkin surat pernyaatan ketidaksukaan
terhadap om-om dan berondong akan gue lampirkan segera. Terimakasih J
HAHAHAHAHA
Komentar
Posting Komentar