Siapakah Diriku?




                Nama saya Nonik Ristiawati, seorang perempuan sederhana berdarah Jawa yang menyukai bekerja dan belajar keras. Saya hidup di keluarga yang sederhana dan tidak menyukai keborjuisan. Kedua orang tua saya selalu mengajarkan kepada saya untuk tetap menjadi orang yang sederhana, menjadi diri sendiri, tidak mudah putus asa dan percaya diri. Bagi saya, mereka adalah penyemangat yang tidak pernah lelah memberikan saya dorongan untuk terus maju dan bisa menjadi seorang yang sukses.
                Saya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Saya suka berhemat, bukan berarti saya seseorang yang pelit dan tidak suka berbagi. Saya suka berbagi dengan yang lain, biasanya jika saya mempunyai makanan saya akan membagikannya kepada teman-teman saya. Selain itu, saya suka dengan kebersihan. Saya sangat suka dengan lingkungan yang rapi dan bersih karena lingkungan yang bersih akan membuat nyaman untuk beraktivitas terutama bisa meningkatkan konsentrasi belajar saya. Jika kondisi kamar saya kotor dan acak-acakan akan membuat saya malas belajar dan tidak bisa konsentrasi dengan baik. Kelebihan lain yang saya miliki yaitu saya adalah setiakawan. Jika saya berteman dengan seseorang yang baru, saya tidak akan pernah melupakan teman saya yang lama meski saya jarang bertemu dengan dia, apalagi dia adalah sahabat saya. Bagi saya memiliki sahabat itu penting karena sahabat adalah teman yang paling baik dan bisa menyatukan perbedaan antara saya dan dia. Meski memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan saya, sahabat pasti bisa memahami sifat yang kadang berbeda 180 derajat. Lalu, saya ini adalah orang yang terbuka dan mudah terinspirasi. Bagi saya, sifat terbuka yang saya miliki ini sangat membantu saya dalam bergaul dan bersosialiasi, serta lebih tahu dunia luar seperti apa.
                Selain memiliki kelebihan, saya pastinya juga memiliki kekurangan, namun kekurangan tersebut membuat saya sadar jika di dunia ini tidak ada gunanya menyombongkan diri dan membuat saya menjadi lebih rendah hati. Terkadang saya sedang malas berbicara dengan orang-orang yang membuat saya kesal. Orang tersebut biasanya mau menang sendiri, tidak mau kalah, dan jika diberi peringatan biasanya dia tidak mau menerimanya dan malahan akan beradu argument dengan kita. Saya juga sering merasa kesepian, entah kenapa. Padahal saya bisa berteman dengan orang lain, tetapi saya membutuhkan setidaknya teman untuk bisa diajak bicara dari hati ke hati. Selain itu, saya pelupa, meski pelupa masih level tidak parah. Saya sering lupa menaruh barang di suatu tempat dan terkadang membuat saya panik jika barang tersebut cukup penting.
                Selain kelebihan dan kekurangan saya juga memiliki beberapa minat. Saya pernah sempat berpikir ingin menjadi seorang politisi. Keinginan itu berawal karena saya dan bapak sering berbicara politik dan sosial di rumah. Bapak sering sekali menanggapi pemberitaan yang berkaitan dengan hal tersebut. Karena itu, saya jadi tertular ingin ikut serta menanggapi dan menyampaikan pendapat terhadap berita-berita itu. Walaupun saya tahu dan sadar, saya belum apa-apa dan saya tahu jika dunia politik itu sangat kejam.
                Sejak dulu saya ingin menjadi dosen. Selain karena keinginan saya sendiri menjadi dosen, saya juga terinspirasi dari Pak Lek saya yang juga seorang dosen di Universitas Jenderal Soedirman. Namun, kini ada hal yang membuat saya tertarik, yaitu kewirausahaan. Saya ingin sekali menjadi seorang wirausaha karena saya merasa menjadi seorang wirausaha itu bebas. Tidak terikat oleh instansi dan waktu. Pengalaman saya berjualan kue dan gorengan di SMA membuat saya lebih tertarik pada dunia wirausaha yang menurut saya asik dan seru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lalu, Untuk Siapa Hati Ini Dilabuhkan?

‘Dia’ Memang Tidak Sempurna, tapi ‘Dia’ Tidak Pantas Disalahkan