Jangan Pernah Meminta Tuhan Mengubahnya
![]() |
sumber : www.google.com |
Hidup ini memang amatlah sederhana. Tinggal menerima dan menjalankan setiap detail dan perintah yang berikan Tuhan. Amatlah sederhana. Itu menyadarkanku bahwa Tuhan sangatlah sempurna mengatur dan menciptakan semua deret deret skenarionya. Semua amatlah begitu sempurna tanpa terkecuali. Mungkin diriku, sebagai pelakon belum memahami pesan tersirat dari sang pembuat skenario. Mungkin diriku belum menemukan ada satu hal tersembunyi, sebenarnya ini bukan rahasia, tapi mungkin sebagai pelakon, aku belum memahami naskah kehidupan itu. Aku baru sekedar menjalani, bukan mengambil dari setiap pesan tersembunyi dan tersirat dari naskah itu.
"Sutradara, apakah kau bisa
memberikan penjelasan sedikit dengan kisah yang akan kujalani ini?"
"Hey.. kau tidak tahu alur
cerita dan isi naskah itu?"
"Aku ragu, aku takut ini
hanya persepsiku saja."
"Jangan jangan kau tidak
tahu peran dan adegan yang akan kau mainkan?"
"Bukannya aku tidak tahu,
tapi aku ragu dengan persepsi dan semua keyakinanku."
"Mengapa kau harus ragu?
Mainkan apa yang sudah tertulis di naskah naskah itu. Mainkan peran mu.
Jalankan semua adegan itu dengan seluruh kemampuanmu."
"...."
"Jika kau percaya dengan
seluruh naskah itu. Percayalah. Naskah itu sudah jelas. Siapa pemeran dan
adegan apa. Bahkan jika kau sudah baca naskah itu semuanya, kau tahu kan bagaimana
cerita ini akan berakhir?"
"Aku sudah membaca
semuanya. Ceritanya indah sekali, aku pun bisa merasakannya hingga terasa
sampai ulu hatiku."
"Cerita ini memang sangat
indah. Indah. Namun, ini semua bergantung pada jiwa pelakon itu sendiri. Jika
dia yakin cerita ini akan bahagia, maka drama ini pun akan merasakan
kebahagiaan itu. Jika dia yakin cerita ini akan berjalan sebaliknya, maka
hasilnya juga sebaliknya."
"Baiklah. Aku akan mencoba
memahami cerita ini sebelumnya."
"Jangan hanya dipahami.
Jalankan dan mainkan cerita ini. Peran mu sangat penting disini."
"Ya, aku akan lakukan
itu."
"Kau ingat sesuatu
kah?"
"Apa itu?"
"Ingatkah saat pertama
kalinya aku mengujimu?"
"Sangat ingat..."
"Saat itu kau tampak sangat
antusias, bersemangat, matamu bersinar karena keinginanmu yang kuat untuk
berada disini. Dari caramu itu, aku sangat ingin tahu lebih lanjut
tentangmu.."
"Ya, aku sangat ingin tahu
tentang drama ini."
"Ayolah. Kau pasti bisa
memainkan drama ini. Jangan ragukan semua isinya. Sudah aku buatkan naskah yang
indah dan pesan moral yang indah pula jika mau mengerti dan ikhlas menerima.
Kau berada disini karena kemauanmu bukan? Kau yang ingin seperti ini bukan?
Ayolah, ini peran terbaikmu, ini drama terbaik. Sama seperti hidup ini, non.
Kau harus mainkan hidup pemberian sang Tuhan dengan ikhlas. Kau akan menemukan
sesuatu yang tak tampak dari kasat mata. Kau akan temukan pesan tersirat itu
dari mata hatimu. Memang tidak mudah. Tapi waktu masih sangat baik
memberikannya untukmu agar kau lebih belajar banyak lagi. Jangan menyerah. Tapi
jangan sekali kali kau mintaku untuk mengubah naskah drama ini. Ini sudah
terlalu indah. Ada banyak benang kusut jika naskah itu diubah dari yang
semestinya. Biarkan cerita itu mengalir indah diiringi lantunan musik kehidupan
dan keikhlasan dari sangat pemeran. Biarkan dia bermuara ke jalan yang sudah
semestinya. Jika kau bisa memainkan peran ini hingga tuntas, aku yakin, akan
ada rasa kepuasan tersendiri. Kau bisa menerimanya, aku yakin itu.."
Komentar
Posting Komentar